Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Responsive Ad

Morowali Diserbu Pekerja China, Menaker: Cuma 3000 Orang..

Kabar tentang Morowali yang diserbut oleh tenaga kerja China kembali berhembus kencang. Kali ini giliran Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dha...



Kabar tentang Morowali yang diserbut oleh tenaga kerja China kembali berhembus kencang. Kali ini giliran Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri yang memberi klarifikasi. 

Isu yang beredar pekerja China di kawasan industri smelter di Sulawesi Tengah tersebut mencapai 90 persen dari total pekerja. Benarkah?

Menteri Hanif mengatakan kawasan Morowali memang dibangun dengan investasi dari China. Sehingga, adanya pekerja di sana adalah konsekuensi. "Tenaga kerja China yang ada di Indonesia sebagian besar adalah tenaga kerja China yang muncul sebagai konsekuensi adanya investasi dari sebuah negara," kata Hanif dalam keterangan tertulis, Jumat (25/1/2018).

Tapi, lanjutnya, jumlah pekerja China di sana tidak sampai 90% seperti yang diberitakan. Hanya 10,7% saja dari total lapangan pekerjaan untuk 28 ribu pekerja yang disediakan investor. "Dari 28 ribu lapangan kerja yang tersedia, tiga ribu orang diisi tenaga kerja dari Cina dan 25 ribu orang atau sebagian besar diisi oleh tenaga kerja Indonesia," jelasnya. 

Ia juga menegaskan tidak benar tenaga asing ini merebut lapangan kerja lokal. Harusnya, lanjut ia, malah bersyukur karena kehadiran investor ini bikin lapangan kerja baru. 

"Kalau tidak ada investasi dari Cina justru 28 ribu lapangan kerja yang ada di Morowali menjadi tidak ada. Jadi jangan salah paham memahami masalah investasi dan tenaga kerja asing," kata Hanif.

Seperti diketahui, kawasan industri Morowali seluas 47.000 hektare ini merupakan area tambang nikel yang di dalamnya terdapat 16 perusahaan dari hilirisasi feronikel, pengelolaan pelabuhan hingga jasa keamanan. Saat ini jumlah investasinya, imbuh Luhut mendekati 7,8 miliar dolar AS. (hps)


Kuliah Beasiswa..?? Klik Disini


Reponsive Ads