Warta24-- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-Ri), Fahhri Hamzah memberikan tantangan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memb...
Warta24--Wakil Ketua Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR-Ri), Fahhri Hamzah memberikan tantangan kepada Komisi
Pemilihan Umum (KPU) untuk membuat debat calon Presiden (capres) dan Calon
wakil Presiden (cawapres) menggunakan format terbuka diatas panggun. Hal ini
bertujuan untuk mel;akukan perang pemikiran tanpa membawa catatan.
"Kami tantang KPU RI membuat debat terbuka, yaitu adu
kedua calon untuk 'berantem' secara pemikiran bukan fisik," kata Fahri
saat menghadiri deklarasi Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) 'chapter'
Gorontalo, di Hotel Maqna Gorontalo, Ahad (10/2).
penggagas Gerakan Arah Baru
Indonesia (GARBI) itu jyga mengatakan, KPU seharusnya membuka perdebatan di
antara capres debat kedua dengan tema
Energi, pangan, sumber daya alam, lingkungan hidup serta infrastruktur. Ia berpendapat,
dalam debat kedua dimana saat kedua capres ,enyampaikan visi misi itu tidak
perlu disediakan podium bagi kandidat.
"Kalau ada podium, bisa saja ketika ada pertanyaan dari panelis, di
atas podium ada telepon genggam lalu jawaban pertanyaan di berikan orangnya
dari belakang panggung melalui aplikasi whatsapp. Karena itu, tidak perlu
menggunakan podium," ujarnya.
Ia juga mengatakan, dalam proses mendukung pemilu presiden (Pilpres) 2019
secara damai bukan berarti tidak boleh mengkritik dan tidak boleh mempersoalkan
cara debat. Ia menjelaskan, kritik dilakukan agar terwujudnya pilpres yang
berkualitas juga sebagai salah satu ajang kritik kinerja KPU agar tetap bekerja
optimal.
"Damai itu bukan berarti orang tidak boleh mempersoalkan pekerjaan
KPU, lalu mengkritik KPU disebut delegitimasi pemilu, itu halusinasi pejabat
'kuping tipis' saja," ucapnya.
Fahri juga menilai seseorang yang ingin menjadi pemimpin harus berani
debat secara terbuka tanpa membawa ataupun membaca catatan jawaban.
Pusing nyari Beasiswa Kuliah? yu cek disini
Penulis : Rismawati
Gambar : Nasional.Kompas
Sumber : Antara | Republika