Warta24-- Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI meminta kepada mentri terkait agar mempercepat pengembangan pariwisatan di empat destinasi “ Su...
Warta24--Jusuf
Kalla, Wakil Presiden RI meminta kepada mentri terkait agar mempercepat
pengembangan pariwisatan di empat destinasi “ Super Prioritas”, yakni Danau
Toba, Borobudur, Mandalika dan Labuan Bajo. Ia sebagai Ketua Tim Koordinasi
Kepariwisataan, mengungkapkan hal ini usai memimpin Rapat Pengembangan
Pariwisata, di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (13/2) kemarin.
Untuk mempermudah wisatawan
menuju lokasi wisata, JK pun menekankan aksesbilitas seperti bandara dan
infrasturuktur jalan agar segera cepat terselesaikan. Ia juga menghimbau agar
ditambahkan jumlah penerbangan menuju destinasi wisata tersebut. Baik kerjasama
dengan penerbangan nasional maupun internasional.
JK mengatakan dalam keterangan tertulisnya, "Percuma airport kita
bagus tapi sedikit penerbangannya," Kamis (14/2).
JK juga menyarankan agar jalan
dari bandara menuju lokasi wisata cukup berupa highway sehingga dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat sekitarnya. Selain itu, ketersediaan air
bersih di lokasi wisata juga perlu mendapat perhatian khusus karena air
merupakan kebutuhan pokok.
Ia menegaskan akan pentingnya masterplan pengelolaan sampah di daerah
wisata kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bersama
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo serta pemerintah daerah, guna memberikan
kenyamanan bagi wisatawan.
Sementara, dalam rangka mendukung pariwisata go digital, Wapres
mengharapkan Rudiantara sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika agar mempercepat
pembangunan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi di 4 destinasi
tersebut.
Disamping itu, ia menekankan penambahan atraksi-atraksi di lokasi wisata
dan pentingnya sebuah cerita yang menjadi latar belakang suatu destinasi wisata
untuk menambah daya tarik wisatawan khususnya mancanegara.
"Buatlah itu legenda tentang Borobudur, seperti Angkor Wat, turis
rela antri untuk masuk ke sana," kata JK mencontohkan.
Wapres juga menyarankan perlunya promosi pariwisata yang lebih agresif
melalui kerja sama biro perjalanan negara sahabat. "Saya rasa kita siap
untuk menyelesaikan semua ini, agar empat ini menjadi contoh pengembangan
destinasi lainnya," ujarnya.
Dengan menyiapkan 10 Destinasi Prioritas 'Bali Baru', dan empat di
antaranya menjadi Super Prioritas untuk dikembangkan sebagai leading sector
perekonomian nasional. Demi tercapainya target USD 20 milyar dengan jumlah
wisatawan mancanegara sebanyak 20 juta orang pada tahun 2019, Wapres JK juga
mengharapkan adanya kerjasama antar sektor pariwisata.
"Pariwisata merupakan industri yang paling mudah dan cepat
menghasilkan devisa, negara kita sudah indah, tinggal kelolanya bagaimana,"
tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyampaikan sektor pariwisata
masuk tiga besar penyumbang devisa terbesar yaitu USD 15-20 milyar pada tahun
2017. Untuk itu, Arief optimis target pariwisata tahun 2019 akan tercapai.
Hadir pula dalam rapat tersebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Darmin Nasution, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro,
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong, Kepala Badan Ekonomi
Kreatif Triawan Munaf, Direktur Jenderal Anggaran Askolani, dan Direktur
Jenderal Pengadaan Tanah Arie Yuriwin.
Sementara Wapres didampingi Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Staf
Khusus Bidang Ekonomi dan Keuangan Wijayanto Samirin, serta Tim Ahli Wapres
Sofyan Wanandi.