Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Responsive Ad

Guru ini ingatkan Aktivis senantiasa Tafakur dan Tadabur, siapakah Beliau?

[Dari Kiri : Raihan, Pak. Nurhono, Zaki, Ust. Hadi] Hari ini Kita dihadapkan pada kecanggihan teknologi. Alat bantu dalam kehidupan se...

[Dari Kiri : Raihan, Pak. Nurhono, Zaki, Ust. Hadi]

Hari ini Kita dihadapkan pada kecanggihan teknologi. Alat bantu dalam kehidupan sehari-hari sudah beraneka macam. Demikian membuat Kita semakin mudah dalam menjalankan hidup, atau sebaliknya membuat Kita manja.

Salah satu kecanggihan teknologi hari ini adalah dalam aspek mencari ilmu. Dahulu Ulama mencari ilmu kepada Gurunya langsung, dengan datang langsung ke rumahnya. Belum ada lembaga pendidikan seperti sekolah hari ini. 

Contohnya adalah Imam Bukhari. Ratusan Kilometer ditempuh hanya untuk mendapatkan satu hadits dengan seekor unta. Jauh terbalik dengan hari ini. Umat sudah bisa mendapatkan satu hadits dengan hitungan detik. Seperti hal nya Ulama, Google menjawab pertanyaan-pertanyaan yang Kita belum tahu.

Belajar langsung kepada Guru adalah salah satu cara yang masih Kami tempuh hari ini. Kemarin sore [Rabu, 06/02/19] Kami dari beberapa Mahasiswa silaturahim dengan Pak. Nurhono di kediamannya [Sukmajaya-Depok]. Guru yang bernama lengkap Achmad Aprayoga Nurhono adalah Instruktur training Nasional PB PII dan Murid Prof. SM. Naquib Al Attas

Dengan pendidikan S1 UGM dan S2 UI Beliau adalah Senior Reservoir Geophysicist Specialist at PETRONAS. Dan juga pengalaman velocity Modeling in Gas Sagging area PGCEMar 2010, Resolution improvement and stratigraphic interpretation for the thin turbiditic sand in Offshore Sabah - A Pilot project PGCEApr 2012. Cascading Inversion application for Lithology and Porosity Estimation of DW Thinly Bedded Reservoir” (A Case Study in Sabah DW Malaysia) PGCEApr 2012. Unlocking the Potentials of Thinly-Bedded Reservoirs in Deep Water (A Case Study in Sabah Deep Water Malaysia) SPESep 2012 dll.

Pada pertemuan tersebut Kami komunikatif dan interaktif. Diskusi dari hal mikro maupun makro. Beliau tanyakan maksud kedatangan Kami. Beliau banyak tanyakan apa, kenapa, dan bagaimana. Dahulu Ulama suka mengingatkan tulab [Para Murid] dengan cerita tujuh orang buta meraba seekor gajah. 

Yang pertama mengatakan Gajah itu panjang, Karna ia meraba ekornya. Dikuatkan oleh Buta yang kedua, karna ia meraba belalainya. Yang ketiga mengatakan gajah itu seperti tembok, karna ia meraba perutnya. Dan yang kelima mengatakan gajah itu seperti batang pohon, karna ia meraba kakinya. 

Apa hikmahnya?, salah satunya adalah perbedaan tidak akan bisa disatukan jika dilihat dari pisik. Seperti hal nya kesatuan dan persatuan bangsa mustahil ditemukan jika perspektif Kita adalah perspektif Ormas atau partai.

Adik ipar dari Taufiq Ismail ini juga bicarakan soal kebangsaan. Kenapa pejabat korupsi?, kenapa aktivitas bungkam?, worldview, dsb. Beliau juga ingatkan Bahwasanya Kita harus jadi ulul albab dengan tafakur dan tadabur, sebagaimana pada Surat Ali imran :190

إن فى خلق السموات والأرض واختلف اليل والنهار لأيت لأولى الألبب
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta perubahan malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.

Penulis : Muhammad Raihan
Gambar : Muhammad Raihan
Sumber : Muhammad Raihan

Reponsive Ads